Kisah Nyata....Abdul Sholeh Lima Tahun Berteman Dengan Harimau


Persahabatan antara manusia dengan binatang, ternyata tidak hanya dapat dilakukan manusia dengan anjing. Tapi juga dengan seekor harimau. Salah satu buktinya, adalah Abdul Sholeh (31) yang setiap harinya bersama-sama dengan seeokr harimau.
Bagi pria yang akrab disapa Sholeh ini, harimau bukan lagi binatang yang menakutkan. Bahkan meski sering dilukai oleh harimau peliharaannya, Sholeh tak pernah jera. Ditemui ditempat tinggalnya di Pondok Pesantren Al Ainul Baahiroh di Desa Dilem, Kecamatan Kepanjen, Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Sholeh mencoba menceritakan, bagaimana dia bisa berteman dengan harimau yang dikenal sebagai binatang buas tersebut. “Harimau ini saya namai Mulan Jamilah. Sudah lima tahun saya memelihara dia. Kami selalu rutin bermain setiap hari. Bahkan tidurpun juga bersama. Kami tidur dalam satu kamar, meski juga dipisahkan dengan terali besi,” kata Sholeh yang sudah 15 tahun menjadi santri di Pondok Pesantren Al Baahiroh tersebut.
Mulan sendiri adalah jenis harimau phantera tigris bengalensis yang berasal dari India. Sholeh biasa menyebutnya harimau Benggala. Dia sudah dipelihara Sholeh sejak si harimau berumur 3 bulan.
Meski hingga kini sikap buas masih sering ditunjukkan oleh Mulan, namun Sholeh tak pernah merasa takut. Dia bahkan menganggap hal itu sebagai bentuk gurauan sehari-hari. “Sering tiba-tiba dia menggigit leher saya atau mencakar dada dan tangan saya, sampai luka. Tapi saya yakin, dia tidak bermaksud melukai. Semua itu terjadi, karena tenaganya memang besar. Jadi sedikit saja dia mencakar atau menggigit, pasti bisa menimbulkan luka,” kata Sholeh pada KISAH NYATA yang mengunjunginya pada, Hari Kamis 04 Juli 2013 lalu.
Namun demikian, Sholeh tetap berusaha menjaga diri. Karenanya, dia setiap bermain bersama Mulan, Sholeh tak pernah lupa membawa sarung. Itu digunakan untuk berjaga-jaga, jika sewaktu-waktu Mulan menyerang bagian vitalnya, Sholeh bisa langsung mengantisipasi. Terutama jika yang diserang itu bagian di leher dan kepala.
“Kalau di tangan, dada atau punggung, ya saya biarkan. Tapi kadang juga reflek saya langsung menutupi bagian yang diserang dengan sarung. Untuk bagian leher dan kepala, saya memang sangat waspada, karena itu vital,” ucapnya.
Tidak hanya ketika bermain, juga saat memandikan serta memberi makan Mulan, juga kerap menyerang Sholeh dengan cakar dan gigitannya. Mulan biasa menghabiskan beberapa kilogram daging untuk sekali makan. Tak heran jika tubuhnya terlihat sangat gemuk.
“Pernah ditimbang ternyata beratnya sekitar 170 Kg. itu tiga kali lipat dari berat tubuh saya,” ungkap Sholeh, sembari mengelus kepala Mulan, dengan penuh perasaan.

Harus Kuat Mental

Pengalaman merawat Mulan, membuat Sholeh paham akan karakter harimau betina ini. Satu hal yang menurutnya sangat penting untuk diingat, bahwa setiap menghadapi Mulan, dia harus bersikap tenang.
 “Makanya saya harus kuat mental. Kalau pun di lukai harus bisa menahan rasa sakit. Karena begitu saya panik, akan membuat Mulan juga ikut panik. Dan itu sangat berbahaya,” ujar Sholeh.
Selai selalu berbekal kain sarung. Sholeh juga memiliki celana khusus yang terbuat dari kain yang sangat tebal. Hal ini juga untuk melindungi dirinya, ketika sewaktu-waktu Mulan mencakar bagian bawah tubuhnya.
“Buka takut terluka sehingga membuat saya memakai celana tebal. Saya hanya malu, kalau akhirnya celana yang saya pakai robek karena terkena kuku-kuku Mulan yang sangat tajam,” jelas Sholeh.
Sebagai binatang buas yang punya insting membunuh, Mulan memang selalu meyerang bagian-bagian vital, terutama pada bagian leher. Namun, tentunya serangan itu juga berbeda ketika dilancarkan kepada Sholeh.
“Kalau dia memang berniat melukai saya, pasti sudah mati. Walaupun ditutup dengan kain tebal, kalau gigitanya keras pasti saya tidak bisa bertahan. Tapi kenyataannya tidak begitu. Gigitan Mulan yang sering saya terima, adalah bentuk gigitan sayang. Saya yakin itu,” ungkap pria yang bersal dari Kabupaten Bojonegoro , Jawa Timur ini.
Sekali lagi, pengalaman merawat Mulan lah, yang membuat Sholeh tahu betul karakter dari harimau ini. Termasuk pengalaman pertama saat Mulan meyerang dan menggigit leher Sholeh.
“Saya ingat betul itu. makanya setiap hari saya selalu membawa sarung ketika menghadapi Mulan. Ceritanya suatu hari saya keluar dari kamar mandi yang berada dalam kandang Mulan. Saat itu, saya melilitkan handuk di bagian leher. Tiba-tiba Mulan menerkam dan menggigit leher saya. Sejak saat itu saya kalau mau bermain pasti saya bawa kain sarung,” kata Sholeh.
Beruntung dengan adanya handuk yang melingkar di lehernya, Sholeh tidak sampai terluka. Namun tak urung kejadian itu membuat Sholeh sempat syok beberapa saat. “Namanya orang diserang tiba-tiba kan ya pasti syok. Apalagi yang diserang bagian leher. Angsung diterkam sama Mulan. Tapi nggak berapa lama kemudian saya bisa menguasai diri. Bahkan tahu saya syok, Mulan malah menampakkan ekspresi sedih. Dia sepertinya sudah menyesal menyerang saya tiba-tiba,” jelas pria berambut gondrong ini, sambil sekali lagi mengelus kepala harimau peliharaannya.
Untuk area bermain, Mulan ditempatkan di dalam kandang khusus yang cukup luas. Kira-kira luasanya sekitar 3000 meter persegi. Sedangkan untuk tidur, dia ditempatkan di dalam kamar bersama Sholeh, yang hanya dipisahkan sebuah terali dari besi.
“kalau pagi saya keluarkan dari kamar untuk saya ajak main dikandang. Setelah itu, siangnya saya beri makan, kemudian sorenya saya masukkan lagi ke kamar. Begitu seterusnya. Untuk mandi dua hari sekali,” ungkap Sholeh.

Pemberian Sahabat

Karena hariamau betina peliharaannya, tak urung nama Sholeh menjadi terkenal. Bahkan dia sudah biasa menjadi pemberitaan media, baik local maupun manca Negara. Ring Sholeh ditemui wartawan-wartawan luar negeri. Hal ini dikarenakan, kebiasaannya yang dianggap unik, lantaran bermain dengan harimau benggala.
Padahaldi alam bebas, harimau jenis ini, dikenal sangat ganas. Dia adalah predator bagi binatang-binatang lain. Lalu dimana Sholeh mendapatkan Mulan?
Ternyata harimau ini adalah pemberian gurunya, yang juga pemilik Pondok Pesantren Al Ainul Baahiroh, KH Muhammad Nur Sholehatau yang akrab disapa Abah Nur. Saat ditemui, Abah Nur kebetulan sedang menerima tamu dari Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Jawa Timur. Tapi tak lama kemudian tamunya pamit pulang.
T Abah Nur, lima tahun lalu, sebelum dia mendapatkan hariamau betina bernama MUlan tersebut, Sholeh yang tak lain adalah santrinya, terlihat sedih. Dia sering menyendiri. Saat itu, Abah Nur sudah berusaha menghibur Sholeh. Tapi ternyata tidak bisa. Sampai akhirnya, Abah Nur membatin dalam hati untuk mencarikan Sholeh hewan peliharaan.
“Pikir saya, dengan adanya hewan peliharaan, Sholeh bisa menghibur dirinya sendiri. Tapi waktu itu saya juga bingung, untuk mencarikan hewan peliharaan yang cocok,” terangnya. Hingga suatu ketika, Abah Nur diundang untuk berkunjung ke rumah seorang sahabatnya di Bandung, Jawa Barat. Disitulah, Abah Nur sempat kaget, begitu tahu sahabatnya memelihara beberapa ekor harimau jenis Benggala.
Terbesit di pikiran Abah Nur, untuk meminta salah satu harimau peliharaan temannya itu. “Waktu saya minta, teman saya memberikan. Kebetulan saat itu ada seekor harimau benggala yang masih kecil. Kira-kira umur tiga bulanan. Harimau kecil itulah yang kemudian saya bawa,” jelasnya.
Jadilah harimau tersebut dibawa pulang ke Pondok Pesantren Al Ainul Baahiroh. Disana Abah Nur langsung menyerahkannya kepada Sholeh, untuk dirawat dan dibesarkan. “Saya bilang kalau harimau itu nanti akan dapat membuatnya terkenal. Dan ternyata benar. Setahun belakangan ini banyak yang mencari-cari Sholeh, termasuk wartawan dari luar negeri,” kata Abah Nur.
Meski diserahkan pada Sholeh sesekali Abah Nur juga mengontrol Mulan. Dari situlah Abah Nur tahu bagaimana karakter harimau betina tersebut. Termasuk soal makanannya.
“Yang saya tahu, Mulan itu tidak suka dengan daging yang sudah di es. dia maunya daging segar. Kalau daging yang sudah di es, biasanya tidak disentuh sama sekali. Dulu juga pernah diberi hati kambing. Sempat dimakan tapi kemudian dimuntahkan lagi. Belakangan saya tahu kalau hati kambing itu sudah agak busuk. Malah sempat saya lihat ada ulatnya. Jadi intinya, soal makanan Mulan sangat selektif. Dia tahu betul mana daging segar yang meyehatkan untuk dimakan,” paparnya.
Selain mengerti soal makanan, Abah Nur juga melihat bahwa Mulan memiliki perasaan seperti manusia. Dia bisa bersedih atau bahkan menangis. “Dulu pernah saya marahi. Tiba-tiba dia meneteskan air mata. Dari situ saya paham, bahwa Mulani juga punya perasaan. Walaupunuas, dia juga bisa bersedih. Mungkin itu karena sudah lama bergaul dengan manusia” bebernya.
Saat ini Abah juga tengah berusaha mencarikan pasangan untuk Mulan. Tapi dia inginnya, pasangan Mulan nantiadalah harimau jenis benggala yang sudah jinak, agar Sholeh juga bisa merawatnya sekalian.
“Tapi nggak gampang cari harimau benggala yang sudah jinak. Dan soal pasangan itu, memang mutlakharus saya berikan, karena kalau tidak, kasihan si Mulan. Dia juga butuh pelampiasan biologis dan punya keturunan,” tandas Abah Nur, yang mengaku sudah mengantongi ijin untuk penangkaran satwa dari BKSDA yang lansung direkomendasikan oleh Presiden. ( dik )

sumber : http://www.beritakisahnyata.com

0 Response to "Kisah Nyata....Abdul Sholeh Lima Tahun Berteman Dengan Harimau"

Posting Komentar

close
==[ Klik disini 1X ] [ Close ]==